Disadari ataupun tidak,
stres selalu muncul dalam dinamika kepribadian seseorang. Hampir setiap hari stressor dari berbagai sumber mendatangi kita,
hanya saja beraneka ragam respon yang ditunjukkan setiap orang mengakibatkan
seolah-olah stres tidak setiap hari muncul. Semua hal yang memberikan tekanan
dan menuntut perubahan adalah stressor.
Dapat penulis katakan bahwa
istilah stres lebih mudah mengalaminya daripada mendefinisikannya. Dikatakan
demikian karena semua merasakan tekanan-tekanan, tuntutan-tuntutan, dan ketergantungan
yang nampak datang beriringan dengan pekerjaan kita, jadi dalam level personal
kita semua tahu apa itu stres, tetapi pada level analisis kita mungkin memiliki
beberapa kesulitan.
Mikhail (1981) mengajukan
suatu definisi stres sebagai : “a state
which rises from an actual or perceived demand capacity imbalance in the
organ’s vital adjustment actions and which is partially manifest by a
non-specific responses.” Dapat diartikan bahwa stres merupakan suatu
keadaan yang timbul dari kapasitas tuntutan yang tidak seimbang, baik nyata
maupun dirasakan, dalam tindakan-tindakan penyesuaian organ dan yang sebagian
diwujudkan oleh respon yang tidak spesifik.
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia stres adalah (1) gangguan atau kekacauan mental dan emosional
yang disebabkan oleh faktor luar; (2) ketegangan. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa stres merupakan kondisi yang memerlukan adaptasi atau
penyesuaian terhadap perubahan dimana respon yang terjadi seringkali bersifat
tidak spesifik.
Stres dapat terjadi kapan
saja, dimana saja, dan dalam keadaan apapun. Apabila ditinjau dari segi
kuantitas stressor yang datang, setiap saat anda merasakan stres. Namun apabila
ditinjau dari segi personal, tidak sedikit orang yang sangat jarang merasakan dan
menunjukan dirinya dalam keadaan menghadapi stres. Hal ini dikarenakan tidak
semua stressor yang datang akan dipersepsikan oleh individu. Banyak faktor yang
mempengaruhi munculnya keadaan stres pada diri seseorang, termasuk di dalamnya
adalah kepribadian seseorang, jenis stressor yang datang, maupun mekanisme
munculnya stressor.
Tingkat stres yang
ditimbulkan pada setiap orang berbeda sesuai dengan kematangan pribadi yang
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :
1.
Kontrol
keyakinan bahwa seseorang
memiliki kontrol terhadap stressor yang mengurangi intensitas respons stres.
2.
Prediktabilitas
stresor yang dapat diprediksi
menimbulkan respons stres yang tidak begitu berat dibandingkan stresor yang
tidak dapat diprediksi.
3.
Persepsi
pandangan individu tentang dunia
dan persepsi stresor saat ini dapat meningkatkan atau menurunkan intensitas
respons stres.
4.
Respons koping
ketersediaan dan efektivitas
mekanisme mengikat ansietas dapat menambah atau mengurangi respons stres.
Tidak ada cara yang
paling baik dalam mengendalikan dan mengatasi stres untuk semua orang. Setiap
pribadi memiliki cara yang unik dalam menemukan jalan terbaik melakukan
manajemen stres. Hal ini hanya bisa didapatkan dari proses pembelajaran, antara
lain dari pengalaman menghadapi berbagai kondisi stres dan perkembangan kondisi
mental seseorang. Telah banyak terbukti berbagai pengalaman dan stressor yang
dialami seseorang dalam kehidupannya berhasil membentuk pribadi yang dewasa,
matang, dan semakin siap menghadapi stres itu sendiri.
“Jangan pernah menyesal
menerima tekanan atau stres, karena itu merupakan bagian dari pembelajaran
pematangan kepribadian”
|
Melalui pemaparan dalam tulisan ini, penulis ingin menekankan beberapa hal yang dapat dijadikan renungan
sebagai basis aplikasi nantinya, antara lain :
·
Stres bukan berarti segala hal yang selalu
bersifat negatif, melainkan sesuatu yang dapat kita arahkan sesuai kematangan
pribadi. Hindarkanlah pribadi anda dari keterbelengguan terhadap stres karena
sesungguhnya stres merupakan sesuatu yang dapat kita tentukan sendiri.
· Informasi yang tertera dalam tulisan ini bertujuan
untuk membuka wawasan pembaca tentang stres sehingga dapat menemukan sendiri
metoda terbaik melakukan manajemen stres dalam dirinya. Jangan batasi hati and
pikiran anda terhadap berbagai kemungkinan stres yang akan anda hadapi,
kesadaran untuk jujur terhadap keteguhan hati untuk mau belajar dari segala
pengalaman adalah salah satu kunci.
· Temukanlan manajemen stres terbaik untuk diri
anda dan jadilah pemimpin dengan pribadi yang matang.
"Stress
is not what happens to us. It's our response TO what happens.
And
RESPONSE is something we can choose."
-Maureen
Killoran -
TANDA-TANDA
PRIBADI YANG TERBELENGGU DALAM STRES
1.
Fisik
a.
Jangka pendek (sakit kepala, sakit punggung,
jantung berdebar, sakit perut)
b.
Jangka panjang (tekanan darah tinggi dan
berbagai kondisi kronis lainnya)
2.
Pikiran
a.
Bicara negatif kepada diri sendiri (tidak bisa,
mengerikan, menakutkan)
b.
Konsentrasi – proses berpikir terganggu,
ingatan, kebingungan
3.
Tingkah laku/ kebiasaan
a.
Perubahan pola tidur
b.
Penyalahgunaan unsur-unsur narkotika/obat
terlarang, alcohol, merokok, kafein/kopi
c.
Gangguan pola makan
4.
Hubungan interpersonal
a.
Menarik diri
b.
Cepat marah, suka murung
5.
Rohani, berupa ketidakpercayaan terhadap Tuhan.
6.
dll
TIPE
KEPRIBADIAN YANG RENTAN TERKENA STRES
Sebelum beranjak untuk menemukan bagaimana manajemen
stres terbaik untuk diri anda, sadarilah tipe kepribadian yang ada pada diri
anda.
- Ambisius, agresif dan kompetitif (suka akan persaingan).
- Kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung dan marah (emosional).
- Kewaspadaan berlebihan, kontrol diri kuat, percaya diri berlebihan (over confidence)
- Cara bicara cepat, bertindak serba cepat, hiperaktif, tidak dapat diam.
- Bekerja tidak mengenal waktu (workaholic).
- Pandai berorganisasi, memimpin dan memerintah (otoriter).
- Lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan.
- Kaku terhadap waktu, tidak dapat tenang (tidak rileks), serba tergesa-gesa.
- Mudah bergaul (ramah), pandai menimbulkan perasaan empati dan bila tidak tercapai maksudnya mudah besikap bermusuhan.
- Tidak mudah dipengaruhi, kaku (tidak fleksibel).
- Bila berlibur pikirannya ke pekerjaannya, tidak dapat santai.
- Berusaha keras untuk dapat segala sesuatunya terkendali.
Jangan
terlalu cepat merasa berkecil hati apabila anda adalah salah satu pribadi yang
tercantum di atas karena ini adalah berdasarkan temuan yang sering terjadi di
masyarakat. Adalah sangat mungkin bagi anda untuk memanajemen berbagai stressor
yang datang untuk mencapai hal yang positif, bahkan apabila pribadi anda adalah
salah satu dari jenis di atas. Setidaknya anda dapat memanfaatkan kelebihan
pribadi anda untuk menunjang kekurangan terutama terhadap respon stres.
Walaupun memerlukan waktu yang lama, kepribadian dapat belajar beradaptasi
terhadap berbagai keadaan. Apabila anda menyadari hal itu dan memilih untuk
melakukan perubahan terhadap kepribadian anda, sekarang adalah saat terbaik
untuk memulai.
PRINSIP
MANAJEMEN STRES
Sebuah paradoks muncul
ketika stigma buruk sebagian orang tentang pengertian stres dihadapkan pada
kemungkinan untuk melakukan manajemen untuk menghasilkan output yang positif. Stigma ini diperburuk ketika seseorang
menyebut sesuatu hal sebagai stres hanya untuk respon negatif terhadap tekanan,
sedangkan respon positif yang mungkin tidak kalah banyaknya muncul hanya
berlalu begitu saja tanpa diberikan label akibat dari stressor. Disadari
ataupun tidak, stres yang muncul sangat dipengaruhi oleh stigma dan pengertian
anda terhadap stres itu sendiri.
Berikut merupakan model
sederhana yang berhubungan dengan stres tersebut (Sweeney & McFarlin,
2002:254-259):
STRESSOR-STRESSOR -->
PERSEPSI -->
REAKSI-REAKSI STRES
|
Timbulnya reaksi stres
berawal dari berbagai stressor yang datang. Segala macam hal yang memerlukan
penyesuaian, entah yang datang dari internal maupun eksternal akan melalui
berbagai proses dalam diri sampai nantinya tidak semua stressor yang datang
akan terpersepsikan dan diekspresikan dalam bermacam-macam reaksi. Baik proses
masuknya stressor sampai terjadi persepsi maupun dari timbulnya persepsi sampai
ekspresi diri dalam berbagai reaksi sangat tergantung pada kematangan
kepribadian seseorang.
Selanjutnya Sweeney dan
McFarlin mengemukakan ada 3 hal yang dapat menyebabkan dan meningkatkan stres
terutama dalam pekerjaan, yaitu :
- Pekerjaan itu sendiri
Setiap
pekerjaan memiliki kadar stressor tersendiri. Semakin tinggi resiko suatu
pekerjaan, semakin besar tingkat stressornya. Berikut dapat penulis jabarkan
beberapa jenis pekerjaan beserta bobot stressornya masing-masing berdasarkan
penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat.
Peringkat
|
Pekerjaan
|
Skor
Stres
|
1
|
Presiden
|
176,6
|
2
|
Pemadam kebakaran
|
110,9
|
3
|
Eksekutif senior
|
108,6
|
6
|
Dokter bedah
|
99,5
|
31
|
Pengacara
|
64,3
|
33
|
Dokter umum
|
64,0
|
67
|
Psikolog
|
50,0
|
119
|
Ekonom
|
38,7
|
173
|
Akuntan
|
31,1
|
Seperti
yang telah penulis jelaskan sebelumnya, kepribadian seseorang setidaknya turut
mempengaruhi kualitas dan kuantitas stres yang terjadi. Sebagai perbandingan pribadi
yang sensitif tentunya akan menunjukkan reaksi yang sangat berbeda terhadap
stressor yang dihadapi.
3.
Perubahan
Ancaman
terhadap zona nyaman yang memerlukan penyesuaian. Ada tipe orang yang merasa
termotivasi dalam tekanan perubahan dan ada pula tipe yang tertekan dan
terbelenggu dalam suasana perubahan tersebut.
5 TIPS MENJALANI MANAJEMEN STRES
Stres
dikalangan masyarakat memang bukan hal yang langka lagi. Dimana kita tahu, di
kota-kota besar dengan berbagai macam kesibukan stres sering dialami. Orang
yang mengalami stres biasanya akan mudah terserang berbagai penyakit yang
otomatis dapat menurunkan etos kerja, oleh karena itu lebih baik kita mencegah
atau menjauhkan diri dari stres yang negatif. Semua orang pasti pernah
mengalami stres, mereka memiliki cara sendiri untuk menghilangkan stres. Jika
kita berlarut-larut dalam stres, kita bisa terserang berbagai macam penyakit.
Berikut ini adalah 5 tips menghadapi Stres yang mungkin dapat membantu anda.
1.
Stres adalah sesuatu yang normal.
Jangan
pernah menolak stres karena stres pada dasarnya reaktif atau sesuatu yang
terjadi karena dipicu oleh sesuatu misalnya karena beban pekerjaan, pelayanan,
dsb. Stres adalah sesuatu yang muncul belakangan, tidak dapat dihindari tapi
bisa diketahui. Melakukan sesuatu yang menimbulkan efek stres namun
menghasilkan sesuatu yang berharga adalah lebih baik daripada tidak
menghasilkan apa-apa, tidak berbuat sesuatu, dan akhirnya mengalami stres juga
tapi dalam bentuk negatif.
2.
Stres adalah sesuatu yang bisa dikendalikan
Seberapa
beratpun stres yang kita alami, itu bukanlah sesuatu yang tidak bisa
dikendalikan. Letak ketidakbisaan mengendalikan stres hanya pada ketidakinginan
orang untuk menyelesaikan sumber penyebab stres. Ada saja orang yang cenderung
ingin lari dari stres dan menganggapnya bahwa sedang tidak terjadi apa-apa. Ini
justru akan mengakibatkan hal yang lebih buruk di hari-hari selanjutnya.
Kendalikan stres hari ini dan jangan ditunda-tunda
3.
Pastikan stres disebabkan oleh tindakan kita
yang positif
Seperti yang penulis sudah sebutkan sebelumnya bahwa stres bukanlah aksi melainkan reaksi. Jadi
pastikan bahwa stres dihasilkan dari sesuatu yang sifatnya positif misalnya
karena menyelesaikan pekerjaan yang sedikit lebih rumit. Kita mengalami stres
sebentar tapi akhirnya pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
4.
Jadikan stres sebagai sahabat yang baik.
Ini sangat
bergantung dari cara kita melihat stres yang timbul. Apakah stres yang timbul
akan membuat kita lemah atau justru semakin gesit dan pintar. Stres seharusnya
membuat kita makin kaya pengalaman dan pengetahuan. Stres adalah sesuatu yang
dapat menjadikan kita makin kreatif dan inovatif. Banyak cerita menarik dibalik
penemuan para ilmuwan yang terkenal yang sebelumnya mengalami stres akhirnya
mendapatkan jawaban dari penelitian-penelitian mereka. Sebut saja Archimedes,
Thomas A. Edison, Wright Bersaudara, Henry Ford bahkan Bill Gates.
5.
Kenali ciri-ciri stres yang berlebihan
Otak yang
tidak pernah digunakan akan mengakibatkan pemikiran menjadi tumpul. Stres
menjadikan otak kita lebih fungsional dan maksimal. Stres menyebabkan peredaran
darah di otak lebih lancar namun stres kalau sudah melebihi batas justru akan
menjadi bumerang kepada orang tersebut. Stres yang berlebihan mengakibatkan
kontraproduktif, malas, cuek dan tidak pengertian. Stres yang tidak terkendali
akan menghasilkan konsekwensi yang sangat berbahaya bukan hanya bagi orang
tersebut tapi juga bagi orang lain. Jadi, cara mengenali stres yang berlebihan
adalah dengan melihat ciri-ciri yang ditimbulkannya. Ciri positif, berarti
stres menghasilkan sesuatu yang baik sedangkan sebaliknya jika hanya
menghasilkan ciri negatif itu berarti stres tersebut adalah stres berlebihan.
Sudahkah
anda mendapatkan gambaran mengenai manajemen stres yang ideal bagi pribadi
anda? Apabila ya, latihlah terus kemampuan anda karena kematangan pribadi
menghadapi stres tidak akan bisa didapatkan hanya dengan membaca teori
manajeman stres. Sedangkan apabila anda belum menemukan metoda yang tepat,
kenalilah diri anda lebih jauh lagi, selami kembali aspek-aspek yang mungkin
belum pernah anda datangi sebelumnya. Dengan demikian anda akan lebih mengetahui
kapasitas dan kemampuan diri menghadapi tekanan.
Satu hal
yang menurut penulis penting adalah : bukan seberapa pandainya anda setelah
membaca tulisan ini yang membuat anda menjadi pribadi yang matang menghadapi
stres, melainkan seberapa sering pribadi itu dilatih yang membuat semua itu
mungkin. Stres adalah baik bagi anda yang menyadari akan potensinya melatih
pribadi anda, tetapi stres berlebihan bukan merupakan jawaban terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Sweeney, Paul D. & McFarlin, Dean B. 2002. Organizational Behavior: Solution for
Management. International Edition. McGraw Hill Inc.
Novianti, Putu Astri. 2009. Stress Management. Modul LKMM Fakultas Kedokteran Unud tahun 2009.
Sriati, AAT. 2008. Tinjauan tentang Stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar