.: saatnya untuk bermetamorfosa :.
“Time
is the coin of your life. It is the only coin you have, and only you can
determine how it will be spent. Be careful lest you let other people spend it
for you”
MANAJEMEN
WAKTU = METAMORFOSA SEEKOR ULAT MENJADI KUPU-KUPU
1. Saatnya
Sang Ulat Menyadari Pentingnya Metamorfosa?
Semua hal di dunia ini mutlak
akan berubah. Tidak ada satupun hal yang kekal, selain perubahan itu sendiri.
Dan itu yang kini sedang dialami oleh mahasiswa baru, berubah dari siswa,
menjadi sosok lebih dewasa yang kita sebut MAHASISWA. Perubahan ini adalah
sebuah langkah pasti yang kita semua ambil dalam perjalanan menuju kedewasaan.
Banyak sekali hal-hal baru yang nantinya akan ditemui seiring perjalanan. Maka
bersiaplah untuk berubah, dan berkembanglah tanpa batas!
Pencapaian target akademis, kegiatan
kemahasiswaan dan organisasi, penulisan karya ilmiah, dan lain-lain adalah sebuah
dunia baru yang akan dialami seorang mahasiswa. Tiga hal tersebut adalah elemen
yang kompleks dan tak dapat terpisahkan jika kita bercita-cita menjadi tenaga
kesehatan yang sukses di masa depan. Seorang mahasiswa dengan IP 4 tanpa
pengalaman organisasi akan mengalami kesulitan saat terjun ke masyarakat,
karena kita mempelajari soft skill dari sana. Begitu pula seorang aktivis yang
begitu sering berkecimpung dalam organisasi tanpa pernah lulus dari tuntutan
akademis tak akan pernah berkesempatan mejajaki cita-citany. Soft skill dan
hard skill merupakan hal yang mutlak kita perlukan dalam kehidupan kita.
Setelah mengetahui bahwa banyak
sekali hal yang harus kita kembangkan dalam kehidupan mahasiswa, kita
dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan. “maukah kita berubah?”, “kapan kita akan
memulai untuk berubah?” dan “seberapa besar perubahan yang kita akan lakukan?”.
Waktu tak akan menunggu kita menyelesaikan segalanya. Waktu bukanlah uang yang
bisa kita dapatkan dan hamburkan. Waktu hanya bisa berjalan ke depan dan hilang
tanpa kembali. Tuhan memberi kita setiap detail waktu yang sama untuk menuntut
ilmu di sini, 24 jam sehari, hari
seminggu, tanpa ada seorang pun yang merima kurang atau lebih, namun kenapa ada
dokter yang sukses dan belum sukses sampai saat ini? Terlepas
dari faktor keberuntungan, mereka yang sukses adalah mereka yang mampu
memanajemen waktunya dengan baik, dan tidak hanyut dalam aliran ego pribadi.
Ingat, kita tidak dapat memilih seberapa banyak waktu untuk tuhan berikan, tapi
kita dapat memilih bagaimana kita melewatinya!
Hidup adalah pilihan. Seberapa
inginnya kalian untuk sukses? seberapa kuatnya keinginan itu? Pertanyaan itu
akan mendasari kita untuk memilih, “Apa kita siap untuk berubah saat ini juga?”
karena tidak ada waktu
selain sekarang untuk memulai sesuatu yang baik.
“Orang
yang paling tidak bahagia ialah mereka yang yang paling takut pada perubahan”
(Mignon McLaughlin)
Sebagian dari kita mungkin berpikir bahwa kita sudah melakukan manajemen
waktu. Atau mungkin sebagian lagi berpikir waktu adalah sesuatu hal yang harus
dilewati tanpa perlu capek-capek dimanajemen. Mari kita menilai seberapa sukses
kita memanajemen waktu yang kita miliki
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan “ya” atau “tidak”:
- Apakah anda mengestimasi berapa jam anda membutuhkan waktu untuk belajar setiap minggu?
- Apakah anda selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas?
- Apakah anda mulai mengerjakan tugas akhir/penulisan ilmiah pada awal semester?
- Apakah anda membuat daftar apa yang harus dikerjakan (to do list)?
- Apakah anda menentukan target tertentu untuk setiap periode studi?
- Apakah anda memulai belajar dengan mengerjakan tugas/PR yang paling sulit?
- Apakah anda menyelesaikan belajar anda selama jam produktif setiap harinya
2. Kuatkan
Anyaman Benang Kempompong
Untuk membangun sebuah rumah yang kokoh, diperlukan fondasi yang kuat,
Begitu pula dengan melatih managemen waktu. Teknik dan metode manajemen waktu
apapun yang anda lakukan, tanpa mengindahkan prinsip-prinsipnya, hanya akan membuat
ulat mati sia-sia saat menghadapi fase kepompong.
Nah,
setelah mengerti pentingnya manajemen waktu, dan berkomitmen untuk berubah,
mari kita beranjak ke tahapan yang baru, yaitu 9 prinsip dasar manajemen waktu :
a.
Identifikasi Waktu Terbaik Anda
What type are you?
Setiap orang memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk caranya
melewati hari-hari. Nah, tentukanlah saat ini, apakah anda termasuk yang
morning person atau yang night person? Apakah anda termasuk tipe kalong atau
ayam?
Sebenarnya tak ada salah satu tipe yang lebih baik dari tipe yang lain,
tapi tipe apapun anda, investasikanlah sebagian besar kegiatan pada waktu
terbaik anda. Hal ini dapat membuat anda dapat mengerjakan sesuatu dengan baik
dalam waktu yang lebih singkat.
b. Fokus
Pada Hasil, Bukan Sekedar Menyibukkan Diri!
Be a conseptor, not a heavy
worker...
PENTING !!! beberapa rekan saya masih jatuh dalam jurang ini dan belum
bisa mendaki ke atas kembali.
Untuk menampilkan keaktifannya, seringkali seseorang ingin terlihat
sibuk dibandingkan yang lain. Sebenarnya keinginan menjadi seseorang yang sibuk
patutlah kita acungkan jempol, tetapi jika hanya ingin jadi sekedar sibuk,
sebenarnya anda sedang menggali lubang kubur sendiri. Satu-satunya hasil yang
paling mungkin anda dapatkan adalah rasa capek, rasa jenuh, dan pekerjaan yang
tidak maksimal. Setiap manusia memiliki tujuan yang ingin dia capai dalam
kehidupannya. Jangan mau disibukkan oleh rangkaian kegiatan yang sama sekali
tak berhubungan dengan tujuan anda!
Apapun yang akan kita lakukan, identifikasilah dulu kegiatan tersebut,
dan tentukanlah hal positif apa yang akan kita dapat jika melakukannya, baru
putuskan apakah anda mau atau tidak.
c.
PRIORITASKAN kepentingan anda
You can’t have everything. Actually,
you don’t need to.
William Gladstone pernah berkata “Orang bijaksana tidak membuang-buang
waktunya untuk mengejar apa yang tidak cocok dengan dirinya; dan orang yang
lebih bijaksana memilih dari banyak hal apa yang bisa dilakukannya dengan baik,
dan bertekad mengikuti yang terbaik”. Seperti yang telah dipaparkan
dalam poin sebelumnya, anda akan banyak sekali menemukan pilihan kegiatan dan
kepentingan seiring perjalanan perkuliahan. Sebenarnya anda dapat memilih untuk
melakukan semuanya, konsekuensinya banyak hal juga yang anda korbankan. Sekali
lagi, anda punya tujuan dan pandangan hidup, tentukanlah ukuran seberapa penting kepentingan-kepentingan anda!
Anda tidak perlu mengerjakan segalanya. Di sinilah muncul prinsip
efisien dan efektif, mengerjakan hal yang tepat, dalam waktu yang tepat. Ada
yang tahu prinsip pareto? Banyak orang menyebutnya dengan prinsip 20/80. Cukup
sulit untuk memahami dan mengamalkan teori ini, tapi intinya adalah “Gunakanlah
waktumu, tenagamu pada 20% puncak prioritas, maka kamu akan mendapatkan 80%
dari seluruh hasil yang bisa anda dapat”. Sudah sadar bahwa prioritas itu
penting?
Nah, bagaimana kita menentukan puncak prioritas kita? Ada beberapa cara
yang bisa kita gunakan, antara lain adalah dengan pertanyaan praktis seperti
ini:
3R
o Requirement (Apa yang diperlukan dari diri
saya?)
o Return (Apa yang akan saya lakukan memberikan
hasil yang baik bagi tim/organisasi?)
o Reward (Apakah saya menghayati dan
menikmati pekerjaaan ini?)
Eliminasi à eliminasilah hal-hal yang
sebenarnya bisa dilakukan oleh orang lain
Estimasi à tentukan prioritas tertinggi
anda bulan ini dan waktu pencapaiaannya
Untuk memberi skor pada prioritas
anda, anda dapat menggunakan bermacam-macam cara. Anda bisa menggunakan sistem
pemberian angka, atau huruf (A-D), dan lain-lain. Gunakanlah dan jawablah
pertanyaan tersebut saat anda sedang memprioritaskan sesuatu, dan anda akan
menemukan sendiri jawabannya.
d. Masukkan
Prioritas ke Dalam Kalender
put it all and go!
Gunakanlah alat-alat yang bisa membantu seperti kalender, agenda,
ataupun hal lain yang bisa digunakan sebagai pengatur jadwal dan pengingat anda.
Masukkanlah tujuan-tujuan anda, kegiatan dan prioritas anda kedalamnya, dan
buatlah schedule yang baik dan rapi.
e.
Kerjakan satu per satu
Two things at one may result in
nothing..
Suatu pertempuran yang baik dilakukan pada satu garis depan dan dalam
satu kesempatan. Hal yang serupa terjadi pada managemen waktu, jangan sampai
jumlah pekerjaan yang banyak menyita perhatian anda sehingga menghabiskan waktu
anda. Pecahlah menjadi hal-hal yang kecil, dan kerjakan satu per satu
f.
Jangan Menangguhkan
Now is, almost, the best
time...
“Yah, nanti saja!”, “kerjain besok aja deh”, atau “besok juga bisa”
adalah kata-kata yang harus anda kubur dan musnahkan dalam kehidupan. Hal
inilah yang membuat kebanyakan orang mendapatkan akumulasi tuntutan pekerjaan
di akhir. Sekedar sharing, jika anda terus menggunakan cara ini saat belajar di
FK, tanpa keberuntungan yang sangat baik, hampir 100% kemungkinan remedi akan
menunggu di depan pintu rumah anda. Walaupun susah ataupun repot, KERJAKAN
SAJA! Rasakanlah dampak positifnya!
g.
Sediakanlah Waktu Untuk Hal yang
tak Terduga
Plan for the unplanned...
Takdir menyiapkan kejutan-kejutan unik dalam hari-hari anda yang
mungkin tak dapat terprediksi. Hal ini membuat anda setidaknya harus
menyisihkan waktu untuk hal-hal seperti itu setiap harinya. Waktu yang anda
sisihkan tergantung tanggung jawab dan tingkat interaksi anda. Semakin tinggi
tingkat interaksi, sediakanlah waktu yang semakin banyak
h. Manfaatkan
Waktu menunggu anda
Dont ever walk alone..
Anda seringkali akan menemukan waktu di mana anda nantinya akan sendiri,
melamun, ataupun menunggu sesuatu. Waktu seperti ini sangat memungkinkan untuk
diinvestasikan ke hal yang lain. Anda bisa membaca buku, ataupun berkenalan dan
menjalin hubungan. Jangan sekali-kali anda biarkan kesunyian menghampiri dan
menguasai anda tanpa hasil.
i.
Jangan Lupa Waktu yang
Berkualitas untuk Anda Sendiri
Love yourself, please?
Hal terpenting yang tak boleh terlupakan adalah diri anda sendiri.
Hanyalah orang bodoh yang menjadwalkan kegiatannya penuh dalam satu hari
sehingga lupa memasukkan jadwal makan, tidur, ataupun mandi! Penuhilah
kebutuhan dasar anda terlebih dahulu, dan jangan lupakan rekreasi dan waktu
berkualitas. Jangan korbankan pasangan dan keluarga anda dalam
kesibukan-kesibukan anda. Sekali lagi, PRIORITASKAN kepentingan anda. Mobil
super pun perlu dirawat, servis berkala, dan isi bensin setelah melewati ribuan
kilometer, begitu pula anda.
3. Mantapkan
Perbekalan Ulat untuk Menjadi Kepompong
Setelah memperoleh dasar yang cukup, sekarang saatnya beranjak ke metoda dan langkah manajemen waktu yang
baik. Harap diingat, langkah ini bukanlah satu-satunya cara manajemen waktu
anda. Penulis hanya ingin menawarkan satu cara yang bisa menemani dan
memudahkan anda dalam kehidupan perkuliahan nantinya. Cara terbaik bagi anda,
anda sendiri nantinya yang akan menentukan.
Ø
Step 1 : Tentukan Tujuan anda
Tak ada sesuatu yang dapat dimulai tanpa sebuah tujuan. Tujuan
memberikan arah dan makna dalam sebuah aktivitas, begitu pula managemen waktu.
Tetapkan tujuan-tujuan anda, baik itu tujuan jangka panjang ataupun jangka
pendek. Penting untuk diketahui, untuk membuat tujuan pun perlu langkah yang
baik. “Menjadi lebih baik dalam pelajaran” dibandingkan dengan “lulus seluruh
blok di semester 1” mana yang terkesan lebih indah? Buatlah sebuah tujuan, ide,
keinginan yang berlandaskan SMART (Specific, Measurable, Achivable, Relevant,
Timebound). Satu lagi tambahan, buatlah
tujuan yang memberikan tantangan dan motivasi untuk anda, sehingga anda
semakin tergerak untuk mencapainya.
Ø
Step 2 : Petakan Action Plan anda
Setelah mengkonsepkan tujuan, pecahlah tujuan itu menjadi
rencana-rencana tindakan yang akan kita lakukan. Rencana tindakan tidak usah
terlalu detail, tetapi dapat mencakup segala esensi dari tujuan yang ingin anda
capai.
Ø
Step 3 : Prioritaskanlah
Kunci terpenting dalam tahapan manajemen waktu
adalah prioritas. Dari semua tujuan dan action plan yang ada, tentukanlah
prioritas anda. Berikan nilai dari prioritas terbesar anda sampai yang
terkecil. Susunlah strategi bagaimana mensiasati tujuan dengan prioritas terkecil
anda, apakah melalui eliminasi ataupun delegasi.
Ø
Step 4 : Buatlah Schedule yang
baik
Catat semua rencana sesuai skala prioritas dalam catatan kecil berupa
agenda ataupun kalender. Sangat dianjurkan mebuat schedule ini dengan runtut
dari prioritas yang paling besar-sampai
paling kecil, dari kegiatan yang dilakukan paling awal samapai kegiatan
yang dilakukan paling akhir. Dianjurkan juga mencantumkan jadwal pertemuan, dan
hari-hari penting lainnya. Menyusun jadwal juga memerlukan
strategi supaya efektif. Berikut ini adalah strategi yang dapat kita pakai.
Berikut ini adalah hal-hal yang dimasukkan dalam jadwal kegiatan.
·
Aktivitas
rutin terjadwal. Yakni
kegiatan-kegiatan yang rutin dan telah ditetapkan waktu pelaksanaannya. Umumnya
kita tidak memilki wewenang mengubah waktu pelaksanaannya atau tenggat
waktunya. Contohnya aktivitas ini adalah rapat mingguan dan laporan bulanan.
·
Aktivitas
rutin tidak terjadwal. Yakni kegiatan-kegiatan yang rutin
dilakukan namun pelaksanaannya bisa diatur sendiri. Misalnya olahraga rutin
atau berkumpul bersama teman-teman.
·
Aktivitas
insidentil terjadwal. Yakni
kegiatan tidak rutin yang bisa jadi waktunya telah ditentukan jauh-jauh hari.
Misalnya acara reuni SMA atau pertemuan keluarga. Umumnya aktivitas ini memilki
karakteristik penting.
·
Aktivitas
insidentil tidak terjadwal. Yakni kegiatan rutin yang
waktunya diberitahukan tiba-tiba. Misalnya saja rapat mendadak karena ada
situasi harus segera ditangani. Umumnya aktivitas ini memilki karakteristik
penting dan mendesak.
Ø
Step 5 : Lakukan
“Mulai”
adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu
adalah, “mulai”.Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita
selesaikan kalau kita hanya memulainya.
(Clifford
Warren)
Setelah kita menentukan tujuan dan
rencana langkah berikutnya yang paling penting adalah merealisasaikannya. Tahap
ini merupakan tahap paling sulit untuk dilalui dan tidak sedikit orang yang
gagal pada tahap ini. Tahap ini mungkin menjadi mudah jika kita memilki motivasi yang kuat dan disiplin
diri yang kokoh untuk berusaha mewujudkan semua rencana yang disusun. Konsep
reward and punishment mungkin akan membantu menjaga motivasi yang sudah kita
tanam dari awal. Berikut cara yang mudah untuk membantu anda
mengingat prinsip yang memudahkan kita dalam mengujudkan rencana yang sudah
kita susun ( DO IT NOW ):
D=Divide. Bagilah dan kuasailah apa yang
harus anda lakukan. Bagilah tugas-tugas besar menjadi tugas-tugas kecil dan
tentukan untuk setiap bagian kecil tersebut sebuah yang realistis.
O=Organize. Aturlah bahan-bahan anda,
bagaimana anda akan melakukannya.
I=Ignore. Abaikan gangguan-gangguan yang mengalihkan
perhatian.
T=Take. Ambil kesempatan untuk mengetahui bagaimana
melakukan segalanya seorang diri.
N=Now. Kesempatan, bukan besok. Janganlah
menunda.
O=Opportunity. Kesempatan mengetuk pintu
anda. Ambil keuntungan dari kesempatan yang menguntungkan itu.
W=Watch
out.
Waspada pada pemakan waktu. Pantau, dan atasi terus, berapa banyak waktu yang
Anda gunakan untuk internet, membaca dan mengirim e-mail, menonton TV, atau
berbicara melalui telepon.
Ø
Step 6 : Evaluasi waktu anda
Persiapkan waktu, baik itu perhari, perminggu, dan perbulan untuk
mengevaluasi manajemen waktu anda. Evaluasilah apakah anda sudah benar-benar
bisa melaksanakan seluruh rencana anda, jika belum, rintangan apa yang
menghalangi? Susunlah rencana untuk mengantisipasinya, dan buatlah strategi
managemen waktu yang lebih baik.
4. KUATKAN
SAYAP-SAYAP KUPU-KUPU UNTUK MEROBEK TABIR KEPOMPONG
Pengalaman adalah guru yang terbaik. selain prinsip dan metode di atas,
terdapat tips-tips kecil yang bisa anda gunakan dalam kehidupan kemahasiswaan
di FK sehari-hari.
Ø
Jadikanlah
agenda atau kalender sebagai pacar kedua anda
Mohon ampun sebelumnya, saya
tidak pernah menyarankan untuk mendua, atau mencari pacar sebuah agenda. “Pacar
kedua” maksudnya bisa anda bawa dan gunakan di mana saja, kapan saja. hal ini
memungkinkan kita untuk mengakses dan menambahkan action plan sewaktu-waktu,
demi mencegah kelupaan yang mungkin terjadi.
Terkadang rasa tertekan
menghampiri kita saat banyak kegiatan dan deadline dalam pikiran kita. Agenda
kita bisa gunakan untuk “tempat mengadu”. Tuliskanlah hal-hal yang menyita
pikiran di sana, dan anda dapat menghemat waktu yang anda pakai mengkhawatirkan hal-hal tersebut ^^
Ø
Buatlah
jadwal bulanan, mingguan, dan harian
Ada yang pernah menjadi
sekretaris sebuah kegiatan? Jika pernah, jadwal seperti ini pasti menjadi
makanan sehari-hari. Pembuatan jadwal bulanan atau jadwal semester akan memberi
anda pandangan yang jelas terhadap jalan dan rintangan yang akan dihadapi.
Masukkanlah segala jadwal, deadline, hari raya besar agama, jadwal ujian,
remidi, dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya. Pecahlah tujuan dan action
plan menjadi lebih spesifik dalam jadwal mingguan dan lebih spesifik lagi pada
jadwal harian. Selamat belajar menjadi sekretaris^^
Ø
Belajarlah
berkata tidak
“Say no to the good, so you can
say yes to the best” adalah salah satu kutipan dari John C. Maxwell. Anda harus
bisa menilai tawaran untuk anda, dan bisa mengatakan tidak pada saat yang
tepat. Janganlah nantinya anda terlalu melibatkan perasaan pribadi saat
menerima tawaran kegiatan, dan nantinya akan menyesal sendiri karena banyaknya
tanggung jawab yang dipikul.
Ø
Jangan
biarkan pembuatan daftar kerja memakan waktu itu sendiri terlalu banyak
Mengatur pada dasarnya bukanlah akhir suatu tujuan,
tetapi sebuah sarana menuju ke tujuan itu sendiri
–Peter F. Drucker, The Practice of
Management
KUATKAN SETIAP KEPAKAN SAYAP KUPU-KUPU
UNTUK MELAWAN HEMPASAN ANGIN = DISIPLIN
DIRI
Pesaing Anda
Seorang musuh saya, mukanya sangat ingin saya
ketahui,
Sebab dia terus menerus mengikuti saya tanpa
terlihat, ke manapun saya pergi.
Rencana saya dibatalkannya, bidikan saya
digagalkannya, dia menghambat saya maju ke depan.
Ketika saya berjuang mengejar tujuan luhur, dia
berkata dengan muram kepada saya, TIDAK!
Pada suatu malam saya menangkap dan memegangnya
erat-erat, dan cadarnya saya renggut.
Akhirnya saya melihat ke wajahnya dan wah....
saya melihat...
Diri
saya sendiri....
Bagi pribadi sukses kata-kata di atas
memiliki makna yang sangat dahsyat dan luar biasa. Sebab, mereka menyadari
bahwa tantangan terbesar bagi pribadi yang ingin sukses adalah menguasai diri
sendiri. Berapa banyak di dunia ini orang yang bisa membuat
ribuan perencanaan hidup tapi sedikit sekali dari mereka yang mampu menjalankan
rencana yang telah dibuatnya itu. Ini artinya kita harus mampu melahirkan kedisiplinan diri untuk dapat
sukses.
Tak
ada orang yang bisa sukses selain dia yang siap menghadapi dan mengatasi
kesulitan-kesulitan dan mempersiapkan dairi memikul tanggung jawab
(William J H Boetcher). David Beckham adalah gelandang sepakbola dari Inggris
yang terkenal. Dia punya tendangan yang akurat. Ketika ditanya wartawan,
"Bagaimana rasanya menjadi orang terkenal?" Apa jawaban Beckham?
"Orang-orang hanya mengenal aku saat ini. Mereka tidak tahu, untuk
mencapai prestasi ini, tiap hari aku harus menendang bola sampai ratusan kali.”
Beckham sekarang menikmati buah dari kedisiplinan diri.
Beckham sekarang menikmati buah dari kedisiplinan diri.
A.
Apakah Disiplin Diri itu ?
Menurut kamus umum
Bahasa Indonesia, Disiplin berarti melatih batin dan watak supaya perbuatannya
benar dan menaati tata tertib. Perhatikan bahwa sesuatu yang benar seringkali
bukanlah apa yang orang inginkan. Tetapi setelah berhasil melakukan hal ini
beberapa waktu lamanya, disiplin menjadi pilihan mencapai apa yang anda
inginkan dengan hal-hal yang sekarang ingin anda lakukan
Disiplin diri merupakan
suatu siklus kebiasaan yang kita lakukan secara berulang – ulang dan terus
menerus secara berkesinambungan sehingga menjadi suatu hal yang biasa kita
lakukan. Disiplin diri dalam melakukan suatu tindakan yang dilakukan secara
konsisten dan berkesinambungan akan manjadi suatu kebiasaan yang mengarah pada
tercapainya keunggulan. Keunggulan membuat kita memiliki kelebihan yang dapat
kita gunakan untuk meraih tujuan hidup yang menentukan masa depan kita.
B. Mengapa Kita Perlu Disiplin ?
Disiplin diri akan
terasa manfaatnya jika kita memiliki suatu impian dan cita – cita yang ingin
dicapai. Kita harus mendisiplinkan ( melatih ) diri untuk mengerjakan hal – hal
yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, di dunia ini
dibuat peraturan – peraturan yang disertai hukuman yang setimpal. Hal ini tidak
lain agar setiap manusia mau belajar hidup disiplin dan menaati aturan yang ada
sehingga dunia tidak kacau balau dan seseorang tidak dapat berbuat sekehendak
hatinya.
Pengembangan disiplin diri bukanlah proses yang instan. Proses ini
memerlukan waktu yang tidak sedikit, memerlukan kemauan yang kuat, dan komitmen
yang tinggi. Tidak ada seminar, buku, atau pembicara motivasional yang bisa
membuat anda menerapkan disiplin diri. Apabila nantinya setelah mengikuti suatu
program pelatihan, anda dapat menerapkan suatu bentuk disiplin diri, itu karena
ANDA sendirilah yang menginginkannya.
C. Mengapa Disiplin Itu Sulit ?
“Dalam membaca biografi
orang-orang besar, saya mendapatkan bahwa kemenangan pertama yang mereka rebut
adalah kemenangan atas diri mereka sendiri” (John C. Maxwell). Itulah yang samapi saat ini terus menjadi
musuh dalam diri kita. Musuh kita yang sebenarnya adalah diri kita sendiri.
Sampai saat ini kita terus berjuang mengalahkan kebiasaan buruk yang dimiliki
diri kita sendiri. Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita.
Kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya,
namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?
- Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.
- Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan. Pepatah mengatakan “ kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri jika kita mencintai apa yang kita kerjakan ”.
- Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama.
“Kesalahan orang lain terletak
pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita”
(Ruchert).
Rhenald Kasali, dalam
bukunya Change, mengutip apa yang ditulis Jhon C. Maxwell (1993) dalam buku Developing the Leader Within You.
Memberikan tips praktis untuk membangun kedisiplinan diri:
Pertama; Mulailah dengan diri sendiri (start with yourself)
Selalu
lakukan suatu yang positif dari diri sendiri. Lakukan intropeksi diri sebelum
menuntut orang lain untuk melakukan Sesuatu.
Kedua; Jangan berorintasi pada
orang lain tapi bagi diri sendiri
(dont oriented to another but yourself).
Kita harus ikhlas dalam mendisiplinkan diri, jangan karena kita ingin
mengalahkan orang lain atau ingin mendapatkan pujian orang lain. Kita akan
kecewa ketika orang lain tidak bisa kita kalahkan, atau kita akan menyesal
ketika tidak ada orang lain yang memuji kita. Jadi dampak disiplin yang lahir
karena orang lain tidaklah permanen untuk memajukan diri kita.
Ketiga; Jangan Menunda. Lakukan dari sekarang (start early)
“Penundaan
adalah pencuri waktu “ (Edward Young, Nigth Thoughts).
Kebiasaan buruk kita adalah menunda pekerjaan, memperlambat memulai hal-hal
baik yang sudah ada dalam pikiran kita. Jangan tunggu sore datang kalau di pagi
hari kita mampu menyelesaikan pekerjaan untuk sore hari. Kita harus adopsi
cara-cara bekerja orang besar : kerja keras dengan tidak menunda pekerjaan,
persistent (ulet dan tekun), bertanggungjawab dan bersikap positif.
Keempat; Mulailah dari hal yang kecil (start small)
Jangan abaikan hal-hal
kecil, karena hal-hal besar selalu diawali dari yang kecil. Perubahan besar
tidak akan terjadi jika tidak diawali dari perubahan kecil. Hal-hal kecil yang
kita kerjakan sekarang, akan menjadi pegangan kita di hari esok. Mulailah
dengan rencana-rencana kecil, sekecil apapun yang bisa anda kerjakan, namun
membuat anda dan sekeliling anda tumbuh.. Ingatkah kita dengan pepatah China
yang mengatakan bahwa orang yang memindahkan
gunung memulai dengan memindahkan batu-batu kecil.
"Disiplin yang terbaik, bahkan
mungkin satu-satunya disiplin yang benar-benar dapat dilaksanakan adalah
disiplin diri."
Walter Kietchel
Selain tiga
hal di atas, terdapat juga 4 faktor
penting dalam pembentukan disiplin diri :
o Evaluasi
diri
Sebuah syarat mutlak untuk maju ke depan adalah mengetahui posisi saat
ini. Kita dapat mengevaluasi terlebih dahulu sebaik apa manajemen waktu dan
disiplin diri kita. Carilah hal apa yang kurang dari diri anda, dan hal apa
yang anda inginkan. Petakanlah suatu tujuan yang benar-benar anda inginkan.
Tujuan yang terlalu mudah tak akan mampu memotivasi anda, dan tujuan yang
terlalu sulit akan membuat anda cepat putus asa. Jadi cerdik-cerdiklah
menentukan tujuan anda.
o Komitmen
Dalam ilmu fisika, gesekan terbesar yang dialami sebuah benda adalah
gesekan sesaat sebelum memulai sesuatu pergerakan, sehingga gaya yang
diperlukan harus melebihi gesekan tersebut. Hal yang sama dialami oleh
perubahan kondisi diri. Setelah mengetahui apa yang anda inginkan dan tuju,
seberapa besar komitmen anda untuk melakukan perubahan? Komitmen sangatlah
penting dalam menetapkan kesiapan dan menjaga agar anda tidak keluar dari jalur
yang sudah anda tetapkan. Satu cara untuk menguatkan komitmen tersebut adalah
dengan menikmatinya. Munculkanlah rasa “ingin” melakukan daripada “harus”
melakukan. Munculkanlah disiplin dari cinta dan bukan dari ketakutan.
Kristalisasi dan wujudkan komitmen anda dalam bentuk yang bisa dilihat,
sehingga dapat terus dilihat dan diresapi.
o Kerja
keras
Kerja keras adalah kumpulan dari suatu pekerjaan kecil, yang kita tidak
mulai lakukan dari dulu. Sebaliknya, tak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu.
Mulailah dari sesuatu yang kecil dengan kerja keras, dan percayalah, anda akan
mendapatkan apa yang diinginkan.
o Persistensi
Persistensi adalah melakukan apa yang kita tetapkan tanpa tergantung
pada kondisi emosi. Persistensi adalah apa yang membedakan antara pemimpin dan
pemimpi. Hiduplah dengan membentuk kebiasaanmu sebaik-baiknya, karena natinya
kebiasaanmulah yang akan menentukan hidupmu.
“Kemenangan yang paling indah adalah bisa menaklukkan hati sendiri”
(La Fontaine)
BERSIAPLAH MENIKMATI SETIAP
DETAIL KEINDAHAN DARI KUPU-KUPU BARU YANG TERLAHIR KE DUNIA
Hal yang menunggu di akhir perjalanan managemen
waktu dan disiplin pribadi bukanlah suatu keterikatan, kekakuan, ataupun
kebosanan. Yang menanti adalah kebebasan, bebas dari rasa khawatir, bebas dari
kebiasaan-kebiasaan buruk, bebas dari segala kegagalan, penyesalan dan bebas
menentukan seberapa suksesnya anda!
Manajemen waktu dan disiplin pribadi bukanlah
sebuah proses instan dan langsung didapatkan setelah membaca buku ataupun mengikuti
seminar. Manajemen waktu dan disiplin pribadi bukanlah pengetahuan, melainkan
sebuah wujud nyata perbuatan dan kebiasaan. Bagaimana menguasainya dengan baik?
Kondisikanlah dan latihlah diri anda dalam lingkungan yang kondusif. Janganlah
takut aktif dan sibuk, karena dari sanalah kita belajar banyak hal. Aktif dalam
kegiatan kemahasiswaan memang memotong waktu belajar akademis anda, tetapi
kondisi tersebut membiasakan anda dengan situasi hidup yang sebenarnya, di mana
anda akan dihadapkan dengan banyak tanggung jawab. Asal anda memiliki keinginan
untuk belajar, banyak sekali hal positif yang akan didapatkan, yang sebenarnya
tidak diajarkan di lecture apapun.
Frederick agung, seorang raja besar salah satu
negara di eropa pernah berjalan-jalan di suatu taman. Saat itu dia bertemu
dengan pria tua kurus berbaju lusuh.
“siapa kamu?” sang Frederick bertanya.
“saya Raja” jawab pria tua itu
“Hmmmpfh” kata sang Frederick setengah tertawa,
“Raja? Orang sepeti anda? Di negara mana?”
“Raja atas diri saya sendiri” jawab sang kakek
tegas.
Seorang kakek tua telah memilih jalan sebagai raja
atas dirinya sendiri, dan dia menjalani pilihannya dengan tekad dan komitmen
yang kuat. Bagaimana dengan anda? Seorang mahasiswa muda FK yang pintar dan bersemangat,
yang sebenarnya memiliki kekuatan untuk memimpin Indonesia. Sebelumnya, tanyakanlah kepada diri
kita. Apakah saya mampu memimpin diri saya sendiri? Apa saya MAU melawan
godaan-godaan diri dan memanfaat waktu sebaik-baiknya?
Hidup adalah pilihan dan perjuangan. Pilihlah jalan
hidup sebaik-baiknya, dan perjuangkanlah pilihan anda.
Semoga
kesuksesan selalu berada di samping anda, dan semoga anda menyadari dan selalu
merangkulnya.
DAFTAR PUSTAKA
Prebawa, I Putu Arya Giri. 2010. Inisiasi
Manajemen Waktu dan Pembiasaan Disiplin Diri. Modul BLMML FK UNUD 2010. BEM
FK UNUD : Denpasar.
Aditya, Putu Sukma Parahita. 2009. Inisiasi
Manajemen Waktu dan Pembiasaan Disiplin Diri. Modul BLMML FK UNUD 2009. BEM
FK UNUD : Denpasar.
Ryalino, Christoper. 2008. Manajemen Waktu dan
Disiplin Pribadi. Modul LKMM Nasional 2008. ISMKI-BEM FK UNSRI : Palembang.
Maxwell, J. C. 2006. Prioritas; Disiplin Diri .
Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Diri Anda. Interaksara : Batam.
Putra, I Gusti Made Wijaya. 2009. Manajemen
Waktu Menuju Disiplin Diri dan Organisasi. Modul Upgrading BEM FK UNUD
2009. BEM FK UNUD : Denpasar.
Putra, Shandy Suwanto. 2009. Manajemen Waktu dan
Disiplin Pribadi. Modul LKMM Menengah Fakultas Kedokteran Udayana 2009. BEM
FK UNUD : Denpasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar