kenali lebih jauh

Sabtu, 29 Juli 2017

Inisiasi Manajemen Waktu dan Pembiasaan Disiplin Pribadi



.: saatnya untuk bermetamorfosa :.

“Time is the coin of your life. It is the only coin you have, and only you can determine how it will be spent. Be careful lest you let other people spend it for you”

MANAJEMEN WAKTU = METAMORFOSA SEEKOR ULAT MENJADI KUPU-KUPU
1.     Saatnya Sang Ulat Menyadari Pentingnya Metamorfosa?
Semua hal di dunia ini mutlak akan berubah. Tidak ada satupun hal yang kekal, selain perubahan itu sendiri. Dan itu yang kini sedang dialami oleh mahasiswa baru, berubah dari siswa, menjadi sosok lebih dewasa yang kita sebut MAHASISWA. Perubahan ini adalah sebuah langkah pasti yang kita semua ambil dalam perjalanan menuju kedewasaan. Banyak sekali hal-hal baru yang nantinya akan ditemui seiring perjalanan. Maka bersiaplah untuk berubah, dan berkembanglah tanpa batas!
 Pencapaian target akademis, kegiatan kemahasiswaan dan organisasi, penulisan karya ilmiah, dan lain-lain adalah sebuah dunia baru yang akan dialami seorang mahasiswa. Tiga hal tersebut adalah elemen yang kompleks dan tak dapat terpisahkan jika kita bercita-cita menjadi tenaga kesehatan yang sukses di masa depan. Seorang mahasiswa dengan IP 4 tanpa pengalaman organisasi akan mengalami kesulitan saat terjun ke masyarakat, karena kita mempelajari soft skill dari sana. Begitu pula seorang aktivis yang begitu sering berkecimpung dalam organisasi tanpa pernah lulus dari tuntutan akademis tak akan pernah berkesempatan mejajaki cita-citany. Soft skill dan hard skill merupakan hal yang mutlak kita perlukan dalam kehidupan kita.
Setelah mengetahui bahwa banyak sekali hal yang harus kita kembangkan dalam kehidupan mahasiswa, kita dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan. “maukah kita berubah?”, “kapan kita akan memulai untuk berubah?” dan “seberapa besar perubahan yang kita akan lakukan?”. Waktu tak akan menunggu kita menyelesaikan segalanya. Waktu bukanlah uang yang bisa kita dapatkan dan hamburkan. Waktu hanya bisa berjalan ke depan dan hilang tanpa kembali. Tuhan memberi kita setiap detail waktu yang sama untuk menuntut ilmu di sini, 24 jam sehari,  hari seminggu, tanpa ada seorang pun yang merima kurang atau lebih, namun kenapa ada dokter yang sukses dan belum sukses sampai saat ini? Terlepas dari faktor keberuntungan, mereka yang sukses adalah mereka yang mampu memanajemen waktunya dengan baik, dan tidak hanyut dalam aliran ego pribadi. Ingat, kita tidak dapat memilih seberapa banyak waktu untuk tuhan berikan, tapi kita dapat memilih bagaimana kita melewatinya! 
Hidup adalah pilihan. Seberapa inginnya kalian untuk sukses? seberapa kuatnya keinginan itu? Pertanyaan itu akan mendasari kita untuk memilih, “Apa kita siap untuk berubah saat ini juga?” karena tidak ada waktu selain sekarang untuk memulai sesuatu yang baik.

“Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang yang paling takut pada perubahan”
(Mignon McLaughlin)

Sebagian dari kita mungkin berpikir bahwa kita sudah melakukan manajemen waktu. Atau mungkin sebagian lagi berpikir waktu adalah sesuatu hal yang harus dilewati tanpa perlu capek-capek dimanajemen. Mari kita menilai seberapa sukses kita memanajemen waktu yang kita miliki
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan “ya” atau “tidak”:

  • Apakah anda mengestimasi berapa jam anda membutuhkan waktu untuk belajar setiap minggu?
  • Apakah anda selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas?
  • Apakah anda mulai mengerjakan tugas akhir/penulisan ilmiah pada awal semester?
  • Apakah anda membuat daftar apa yang harus dikerjakan (to do list)?
  • Apakah anda menentukan target tertentu untuk setiap periode studi?
  • Apakah anda memulai belajar dengan mengerjakan tugas/PR yang paling sulit?
  • Apakah anda menyelesaikan belajar anda selama jam produktif setiap harinya
Kalau jawaban anda pada kuis di atas lebih banyak “Tidak” dari pada “Ya”, maka sudah saatnya anda melakukan manajemen waktu yang baru.

2.     Kuatkan Anyaman Benang Kempompong
Untuk membangun sebuah rumah yang kokoh, diperlukan fondasi yang kuat, Begitu pula dengan melatih managemen waktu. Teknik dan metode manajemen waktu apapun yang anda lakukan, tanpa mengindahkan prinsip-prinsipnya, hanya akan membuat ulat mati sia-sia saat menghadapi fase kepompong.
Nah, setelah mengerti pentingnya manajemen waktu, dan berkomitmen untuk berubah, mari kita beranjak ke tahapan yang baru, yaitu 9 prinsip dasar manajemen waktu :
a.      Identifikasi Waktu Terbaik Anda
What type are you?  
Setiap orang memiliki kebiasaan-kebiasaan tertentu, termasuk caranya melewati hari-hari. Nah, tentukanlah saat ini, apakah anda termasuk yang morning person atau yang night person? Apakah anda termasuk tipe kalong atau ayam?
Sebenarnya tak ada salah satu tipe yang lebih baik dari tipe yang lain, tapi tipe apapun anda, investasikanlah sebagian besar kegiatan pada waktu terbaik anda. Hal ini dapat membuat anda dapat mengerjakan sesuatu dengan baik dalam waktu yang lebih singkat.

b.     Fokus Pada Hasil, Bukan Sekedar Menyibukkan Diri!
Be a conseptor, not a heavy worker...
PENTING !!! beberapa rekan saya masih jatuh dalam jurang ini dan belum bisa mendaki ke atas kembali.
Untuk menampilkan keaktifannya, seringkali seseorang ingin terlihat sibuk dibandingkan yang lain. Sebenarnya keinginan menjadi seseorang yang sibuk patutlah kita acungkan jempol, tetapi jika hanya ingin jadi sekedar sibuk, sebenarnya anda sedang menggali lubang kubur sendiri. Satu-satunya hasil yang paling mungkin anda dapatkan adalah rasa capek, rasa jenuh, dan pekerjaan yang tidak maksimal. Setiap manusia memiliki tujuan yang ingin dia capai dalam kehidupannya. Jangan mau disibukkan oleh rangkaian kegiatan yang sama sekali tak berhubungan dengan tujuan anda!
Apapun yang akan kita lakukan, identifikasilah dulu kegiatan tersebut, dan tentukanlah hal positif apa yang akan kita dapat jika melakukannya, baru putuskan apakah anda mau atau tidak.

c.      PRIORITASKAN kepentingan anda
You can’t have everything. Actually, you don’t need to.
William Gladstone pernah berkata “Orang bijaksana tidak membuang-buang waktunya untuk mengejar apa yang tidak cocok dengan dirinya; dan orang yang lebih bijaksana memilih dari banyak hal apa yang bisa dilakukannya dengan baik, dan bertekad mengikuti yang terbaik”. Seperti yang telah dipaparkan dalam poin sebelumnya, anda akan banyak sekali menemukan pilihan kegiatan dan kepentingan seiring perjalanan perkuliahan. Sebenarnya anda dapat memilih untuk melakukan semuanya, konsekuensinya banyak hal juga yang anda korbankan. Sekali lagi, anda punya tujuan dan pandangan hidup, tentukanlah ukuran seberapa penting kepentingan-kepentingan anda!
Anda tidak perlu mengerjakan segalanya. Di sinilah muncul prinsip efisien dan efektif, mengerjakan hal yang tepat, dalam waktu yang tepat. Ada yang tahu prinsip pareto? Banyak orang menyebutnya dengan prinsip 20/80. Cukup sulit untuk memahami dan mengamalkan teori ini, tapi intinya adalah “Gunakanlah waktumu, tenagamu pada 20% puncak prioritas, maka kamu akan mendapatkan 80% dari seluruh hasil yang bisa anda dapat”. Sudah sadar bahwa prioritas itu penting?
Nah, bagaimana kita menentukan puncak prioritas kita? Ada beberapa cara yang bisa kita gunakan, antara lain adalah dengan pertanyaan praktis seperti ini:
*      3R
o   Requirement (Apa yang diperlukan dari diri saya?)
o   Return (Apa yang akan saya lakukan memberikan hasil yang baik bagi tim/organisasi?)
o   Reward (Apakah saya menghayati dan menikmati pekerjaaan ini?)
*      Eliminasi à eliminasilah hal-hal yang sebenarnya bisa dilakukan oleh orang lain
*      Estimasi à tentukan prioritas tertinggi anda bulan ini dan waktu pencapaiaannya
Untuk memberi skor pada prioritas anda, anda dapat menggunakan bermacam-macam cara. Anda bisa menggunakan sistem pemberian angka, atau huruf (A-D), dan lain-lain. Gunakanlah dan jawablah pertanyaan tersebut saat anda sedang memprioritaskan sesuatu, dan anda akan menemukan sendiri jawabannya.
d.     Masukkan Prioritas ke Dalam Kalender
put it all and go!
Gunakanlah alat-alat yang bisa membantu seperti kalender, agenda, ataupun hal lain yang bisa digunakan sebagai pengatur jadwal dan pengingat anda. Masukkanlah tujuan-tujuan anda, kegiatan dan prioritas anda kedalamnya, dan buatlah schedule yang baik dan rapi.

e.      Kerjakan satu per satu
Two things at one may result in nothing..
Suatu pertempuran yang baik dilakukan pada satu garis depan dan dalam satu kesempatan. Hal yang serupa terjadi pada managemen waktu, jangan sampai jumlah pekerjaan yang banyak menyita perhatian anda sehingga menghabiskan waktu anda. Pecahlah menjadi hal-hal yang kecil, dan kerjakan satu per satu

f.        Jangan Menangguhkan
Now is, almost, the best time...
“Yah, nanti saja!”, “kerjain besok aja deh”, atau “besok juga bisa” adalah kata-kata yang harus anda kubur dan musnahkan dalam kehidupan. Hal inilah yang membuat kebanyakan orang mendapatkan akumulasi tuntutan pekerjaan di akhir. Sekedar sharing, jika anda terus menggunakan cara ini saat belajar di FK, tanpa keberuntungan yang sangat baik, hampir 100% kemungkinan remedi akan menunggu di depan pintu rumah anda. Walaupun susah ataupun repot, KERJAKAN SAJA! Rasakanlah dampak positifnya!

g.      Sediakanlah Waktu Untuk Hal yang tak Terduga
Plan for the unplanned...
Takdir menyiapkan kejutan-kejutan unik dalam hari-hari anda yang mungkin tak dapat terprediksi. Hal ini membuat anda setidaknya harus menyisihkan waktu untuk hal-hal seperti itu setiap harinya. Waktu yang anda sisihkan tergantung tanggung jawab dan tingkat interaksi anda. Semakin tinggi tingkat interaksi, sediakanlah waktu yang semakin banyak

h.     Manfaatkan Waktu menunggu anda
Dont ever walk alone..
Anda seringkali akan menemukan waktu di mana anda nantinya akan sendiri, melamun, ataupun menunggu sesuatu. Waktu seperti ini sangat memungkinkan untuk diinvestasikan ke hal yang lain. Anda bisa membaca buku, ataupun berkenalan dan menjalin hubungan. Jangan sekali-kali anda biarkan kesunyian menghampiri dan menguasai anda tanpa hasil.

i.        Jangan Lupa Waktu yang Berkualitas untuk Anda Sendiri
Love yourself, please?
Hal terpenting yang tak boleh terlupakan adalah diri anda sendiri. Hanyalah orang bodoh yang menjadwalkan kegiatannya penuh dalam satu hari sehingga lupa memasukkan jadwal makan, tidur, ataupun mandi! Penuhilah kebutuhan dasar anda terlebih dahulu, dan jangan lupakan rekreasi dan waktu berkualitas. Jangan korbankan pasangan dan keluarga anda dalam kesibukan-kesibukan anda. Sekali lagi, PRIORITASKAN kepentingan anda. Mobil super pun perlu dirawat, servis berkala, dan isi bensin setelah melewati ribuan kilometer, begitu pula anda.

3.     Mantapkan Perbekalan Ulat untuk Menjadi Kepompong
Setelah memperoleh dasar yang cukup, sekarang saatnya beranjak ke metoda dan langkah manajemen waktu yang baik. Harap diingat, langkah ini bukanlah satu-satunya cara manajemen waktu anda. Penulis hanya ingin menawarkan satu cara yang bisa menemani dan memudahkan anda dalam kehidupan perkuliahan nantinya. Cara terbaik bagi anda, anda sendiri nantinya yang akan menentukan.
Ø  Step 1 : Tentukan Tujuan anda
Tak ada sesuatu yang dapat dimulai tanpa sebuah tujuan. Tujuan memberikan arah dan makna dalam sebuah aktivitas, begitu pula managemen waktu. Tetapkan tujuan-tujuan anda, baik itu tujuan jangka panjang ataupun jangka pendek. Penting untuk diketahui, untuk membuat tujuan pun perlu langkah yang baik. “Menjadi lebih baik dalam pelajaran” dibandingkan dengan “lulus seluruh blok di semester 1” mana yang terkesan lebih indah? Buatlah sebuah tujuan, ide, keinginan yang berlandaskan SMART (Specific, Measurable, Achivable, Relevant, Timebound). Satu lagi tambahan, buatlah  tujuan yang memberikan tantangan dan motivasi untuk anda, sehingga anda semakin tergerak untuk mencapainya.
Ø  Step 2 : Petakan Action Plan anda
Setelah mengkonsepkan tujuan, pecahlah tujuan itu menjadi rencana-rencana tindakan yang akan kita lakukan. Rencana tindakan tidak usah terlalu detail, tetapi dapat mencakup segala esensi dari tujuan yang ingin anda capai.
Ø  Step 3 : Prioritaskanlah
Kunci terpenting dalam tahapan manajemen waktu adalah prioritas. Dari semua tujuan dan action plan yang ada, tentukanlah prioritas anda. Berikan nilai dari prioritas terbesar anda sampai yang terkecil. Susunlah strategi bagaimana mensiasati tujuan dengan prioritas terkecil anda, apakah melalui eliminasi ataupun delegasi.
Ø  Step 4 : Buatlah Schedule yang baik
Catat semua rencana sesuai skala prioritas dalam catatan kecil berupa agenda ataupun kalender. Sangat dianjurkan mebuat schedule ini dengan runtut dari prioritas yang paling besar-sampai  paling kecil, dari kegiatan yang dilakukan paling awal samapai kegiatan yang dilakukan paling akhir. Dianjurkan juga mencantumkan jadwal pertemuan, dan hari-hari penting lainnya. Menyusun jadwal juga memerlukan strategi supaya efektif. Berikut ini adalah strategi yang dapat kita pakai. Berikut ini adalah hal-hal yang dimasukkan dalam jadwal kegiatan.
·            Aktivitas rutin terjadwal. Yakni kegiatan-kegiatan yang rutin dan telah ditetapkan waktu pelaksanaannya. Umumnya kita tidak memilki wewenang mengubah waktu pelaksanaannya atau tenggat waktunya. Contohnya aktivitas ini adalah rapat mingguan dan laporan bulanan.
·            Aktivitas rutin tidak terjadwal. Yakni kegiatan-kegiatan yang rutin dilakukan namun pelaksanaannya bisa diatur sendiri. Misalnya olahraga rutin atau berkumpul bersama teman-teman.
·            Aktivitas insidentil terjadwal. Yakni kegiatan tidak rutin yang bisa jadi waktunya telah ditentukan jauh-jauh hari. Misalnya acara reuni SMA atau pertemuan keluarga. Umumnya aktivitas ini memilki karakteristik penting.
·         Aktivitas insidentil tidak terjadwal. Yakni kegiatan rutin yang waktunya diberitahukan tiba-tiba. Misalnya saja rapat mendadak karena ada situasi harus segera ditangani. Umumnya aktivitas ini memilki karakteristik penting dan mendesak.
Ø  Step 5 : Lakukan
“Mulai” adalah kata yang penuh kekuatan. Cara terbaik untuk menyelesaikan sesuatu adalah, “mulai”.Tapi juga mengherankan, pekerjaan apa yang dapat kita selesaikan kalau kita hanya memulainya.
 (Clifford Warren)

Setelah kita menentukan tujuan dan rencana langkah berikutnya yang paling penting adalah merealisasaikannya. Tahap ini merupakan tahap paling sulit untuk dilalui dan tidak sedikit orang yang gagal pada tahap ini. Tahap ini mungkin menjadi mudah  jika kita memilki motivasi yang kuat dan disiplin diri yang kokoh untuk berusaha mewujudkan semua rencana yang disusun. Konsep reward and punishment mungkin akan membantu menjaga motivasi yang sudah kita tanam dari awal. Berikut cara yang mudah untuk membantu anda mengingat prinsip yang memudahkan kita dalam mengujudkan rencana yang sudah kita susun ( DO IT NOW ):
D=Divide. Bagilah dan kuasailah apa yang harus anda lakukan. Bagilah tugas-tugas besar menjadi tugas-tugas kecil dan tentukan untuk setiap bagian kecil tersebut sebuah yang realistis.
O=Organize. Aturlah bahan-bahan anda, bagaimana anda akan melakukannya.
I=Ignore.  Abaikan gangguan-gangguan yang mengalihkan perhatian.
T=Take. Ambil kesempatan untuk mengetahui bagaimana melakukan segalanya seorang diri.
N=Now. Kesempatan, bukan besok. Janganlah menunda.
O=Opportunity. Kesempatan mengetuk pintu anda. Ambil keuntungan dari kesempatan yang menguntungkan itu.
W=Watch out. Waspada pada pemakan waktu. Pantau, dan atasi terus, berapa banyak waktu yang Anda gunakan untuk internet, membaca dan mengirim e-mail, menonton TV, atau berbicara melalui telepon.
Ø  Step 6 : Evaluasi waktu anda
Persiapkan waktu, baik itu perhari, perminggu, dan perbulan untuk mengevaluasi manajemen waktu anda. Evaluasilah apakah anda sudah benar-benar bisa melaksanakan seluruh rencana anda, jika belum, rintangan apa yang menghalangi? Susunlah rencana untuk mengantisipasinya, dan buatlah strategi managemen waktu yang lebih baik.

4.     KUATKAN SAYAP-SAYAP KUPU-KUPU UNTUK MEROBEK TABIR KEPOMPONG
Pengalaman adalah guru yang terbaik. selain prinsip dan metode di atas, terdapat tips-tips kecil yang bisa anda gunakan dalam kehidupan kemahasiswaan di FK sehari-hari.
Ø  Jadikanlah agenda atau kalender sebagai pacar kedua anda
Mohon ampun sebelumnya, saya tidak pernah menyarankan untuk mendua, atau mencari pacar sebuah agenda. “Pacar kedua” maksudnya bisa anda bawa dan gunakan di mana saja, kapan saja. hal ini memungkinkan kita untuk mengakses dan menambahkan action plan sewaktu-waktu, demi mencegah kelupaan yang mungkin terjadi.
Terkadang rasa tertekan menghampiri kita saat banyak kegiatan dan deadline dalam pikiran kita. Agenda kita bisa gunakan untuk “tempat mengadu”. Tuliskanlah hal-hal yang menyita pikiran di sana, dan anda dapat menghemat waktu yang anda pakai  mengkhawatirkan hal-hal tersebut ^^
Ø  Buatlah jadwal bulanan, mingguan, dan harian
Ada yang pernah menjadi sekretaris sebuah kegiatan? Jika pernah, jadwal seperti ini pasti menjadi makanan sehari-hari. Pembuatan jadwal bulanan atau jadwal semester akan memberi anda pandangan yang jelas terhadap jalan dan rintangan yang akan dihadapi. Masukkanlah segala jadwal, deadline, hari raya besar agama, jadwal ujian, remidi, dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya. Pecahlah tujuan dan action plan menjadi lebih spesifik dalam jadwal mingguan dan lebih spesifik lagi pada jadwal harian. Selamat belajar menjadi sekretaris^^
Ø  Belajarlah berkata tidak
“Say no to the good, so you can say yes to the best” adalah salah satu kutipan dari John C. Maxwell. Anda harus bisa menilai tawaran untuk anda, dan bisa mengatakan tidak pada saat yang tepat. Janganlah nantinya anda terlalu melibatkan perasaan pribadi saat menerima tawaran kegiatan, dan nantinya akan menyesal sendiri karena banyaknya tanggung jawab yang dipikul.
Ø  Jangan biarkan pembuatan daftar kerja memakan waktu itu sendiri terlalu banyak

Mengatur pada dasarnya bukanlah akhir suatu tujuan, tetapi sebuah sarana menuju ke tujuan itu sendiri
–Peter F. Drucker, The Practice of Management




KUATKAN SETIAP KEPAKAN SAYAP KUPU-KUPU UNTUK MELAWAN HEMPASAN ANGIN =  DISIPLIN DIRI

Pesaing Anda
Seorang musuh saya, mukanya sangat ingin saya ketahui,
Sebab dia terus menerus mengikuti saya tanpa terlihat, ke manapun saya pergi.
Rencana saya dibatalkannya, bidikan saya digagalkannya, dia menghambat saya maju ke depan.
Ketika saya berjuang mengejar tujuan luhur, dia berkata dengan muram kepada saya, TIDAK!
Pada suatu malam saya menangkap dan memegangnya erat-erat, dan cadarnya saya renggut.
Akhirnya saya melihat ke wajahnya dan wah.... saya melihat...
Diri saya sendiri....

Bagi pribadi sukses kata-kata di atas memiliki makna yang sangat dahsyat dan luar biasa. Sebab, mereka menyadari bahwa tantangan terbesar bagi pribadi yang ingin sukses adalah menguasai diri sendiri. Berapa banyak di dunia ini orang yang bisa membuat ribuan perencanaan hidup tapi sedikit sekali dari mereka yang mampu menjalankan rencana yang telah dibuatnya itu. Ini artinya kita harus mampu melahirkan kedisiplinan diri untuk dapat sukses.
Tak ada orang yang bisa sukses selain dia yang siap menghadapi dan mengatasi kesulitan-kesulitan dan mempersiapkan dairi memikul tanggung jawab (William J H Boetcher). David Beckham adalah gelandang sepakbola dari Inggris yang terkenal. Dia punya tendangan yang akurat. Ketika ditanya wartawan, "Bagaimana rasanya menjadi orang terkenal?" Apa jawaban Beckham? "Orang-orang hanya mengenal aku saat ini. Mereka tidak tahu, untuk mencapai prestasi ini, tiap hari aku harus menendang bola sampai ratusan kali.”
Beckham sekarang menikmati buah dari kedisiplinan diri.

 A. Apakah Disiplin Diri itu ?
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, Disiplin berarti melatih batin dan watak supaya perbuatannya benar dan menaati tata tertib. Perhatikan bahwa sesuatu yang benar seringkali bukanlah apa yang orang inginkan. Tetapi setelah berhasil melakukan hal ini beberapa waktu lamanya, disiplin menjadi pilihan mencapai apa yang anda inginkan dengan hal-hal yang sekarang ingin anda lakukan
Disiplin diri merupakan suatu siklus kebiasaan yang kita lakukan secara berulang – ulang dan terus menerus secara berkesinambungan sehingga menjadi suatu hal yang biasa kita lakukan. Disiplin diri dalam melakukan suatu tindakan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan akan manjadi suatu kebiasaan yang mengarah pada tercapainya keunggulan. Keunggulan membuat kita memiliki kelebihan yang dapat kita gunakan untuk  meraih tujuan hidup yang menentukan masa depan kita.

B. Mengapa Kita Perlu Disiplin ?
Disiplin diri akan terasa manfaatnya jika kita memiliki suatu impian dan cita – cita yang ingin dicapai. Kita harus mendisiplinkan ( melatih ) diri untuk mengerjakan hal – hal yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, di dunia ini dibuat peraturan – peraturan yang disertai hukuman yang setimpal. Hal ini tidak lain agar setiap manusia mau belajar hidup disiplin dan menaati aturan yang ada sehingga dunia tidak kacau balau dan seseorang tidak dapat berbuat sekehendak hatinya.
Pengembangan disiplin diri bukanlah proses yang instan. Proses ini memerlukan waktu yang tidak sedikit, memerlukan kemauan yang kuat, dan komitmen yang tinggi. Tidak ada seminar, buku, atau pembicara motivasional yang bisa membuat anda menerapkan disiplin diri. Apabila nantinya setelah mengikuti suatu program pelatihan, anda dapat menerapkan suatu bentuk disiplin diri, itu karena  ANDA sendirilah yang menginginkannya.

C. Mengapa Disiplin Itu Sulit ?
“Dalam membaca biografi orang-orang besar, saya mendapatkan bahwa kemenangan pertama yang mereka rebut adalah kemenangan atas diri mereka sendiri” (John C. Maxwell).  Itulah yang samapi saat ini terus menjadi musuh dalam diri kita. Musuh kita yang sebenarnya adalah diri kita sendiri. Sampai saat ini kita terus berjuang mengalahkan kebiasaan buruk yang dimiliki diri kita sendiri. Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?
  1. Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.
  2. Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan. Pepatah mengatakan “ kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri jika kita mencintai apa yang kita kerjakan ”.
  3. Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama.

Kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita
(Ruchert).

Rhenald Kasali, dalam bukunya Change, mengutip apa yang ditulis Jhon C. Maxwell (1993) dalam buku Developing the Leader Within You. Memberikan tips praktis untuk membangun kedisiplinan diri:

Pertama; Mulailah dengan diri sendiri (start with yourself)
Selalu lakukan suatu yang positif dari diri sendiri. Lakukan intropeksi diri sebelum menuntut orang lain untuk melakukan Sesuatu.

Kedua; Jangan berorintasi pada orang lain tapi bagi diri sendiri
(dont oriented to another but yourself). Kita harus ikhlas dalam mendisiplinkan diri, jangan karena kita ingin mengalahkan orang lain atau ingin mendapatkan pujian orang lain. Kita akan kecewa ketika orang lain tidak bisa kita kalahkan, atau kita akan menyesal ketika tidak ada orang lain yang memuji kita. Jadi dampak disiplin yang lahir karena orang lain tidaklah permanen untuk memajukan diri kita.

Ketiga; Jangan Menunda. Lakukan dari sekarang (start early)
“Penundaan adalah pencuri waktu “ (Edward Young, Nigth Thoughts). Kebiasaan buruk kita adalah menunda pekerjaan, memperlambat memulai hal-hal baik yang sudah ada dalam pikiran kita. Jangan tunggu sore datang kalau di pagi hari kita mampu menyelesaikan pekerjaan untuk sore hari. Kita harus adopsi cara-cara bekerja orang besar : kerja keras dengan tidak menunda pekerjaan, persistent (ulet dan tekun), bertanggungjawab dan bersikap positif.

Keempat; Mulailah dari hal yang kecil (start small)
Jangan abaikan hal-hal kecil, karena hal-hal besar selalu diawali dari yang kecil. Perubahan besar tidak akan terjadi jika tidak diawali dari perubahan kecil. Hal-hal kecil yang kita kerjakan sekarang, akan menjadi pegangan kita di hari esok. Mulailah dengan rencana-rencana kecil, sekecil apapun yang bisa anda kerjakan, namun membuat anda dan sekeliling anda tumbuh.. Ingatkah kita dengan pepatah China yang mengatakan bahwa orang yang memindahkan gunung memulai dengan memindahkan batu-batu kecil.

"Disiplin yang terbaik, bahkan mungkin satu-satunya disiplin yang benar-benar dapat dilaksanakan adalah disiplin diri."
Walter Kietchel

Selain tiga hal di atas, terdapat juga 4 faktor penting dalam pembentukan disiplin diri :
o   Evaluasi diri
Sebuah syarat mutlak untuk maju ke depan adalah mengetahui posisi saat ini. Kita dapat mengevaluasi terlebih dahulu sebaik apa manajemen waktu dan disiplin diri kita. Carilah hal apa yang kurang dari diri anda, dan hal apa yang anda inginkan. Petakanlah suatu tujuan yang benar-benar anda inginkan. Tujuan yang terlalu mudah tak akan mampu memotivasi anda, dan tujuan yang terlalu sulit akan membuat anda cepat putus asa. Jadi cerdik-cerdiklah menentukan tujuan anda.

o   Komitmen
Dalam ilmu fisika, gesekan terbesar yang dialami sebuah benda adalah gesekan sesaat sebelum memulai sesuatu pergerakan, sehingga gaya yang diperlukan harus melebihi gesekan tersebut. Hal yang sama dialami oleh perubahan kondisi diri. Setelah mengetahui apa yang anda inginkan dan tuju, seberapa besar komitmen anda untuk melakukan perubahan? Komitmen sangatlah penting dalam menetapkan kesiapan dan menjaga agar anda tidak keluar dari jalur yang sudah anda tetapkan. Satu cara untuk menguatkan komitmen tersebut adalah dengan menikmatinya. Munculkanlah rasa “ingin” melakukan daripada “harus” melakukan. Munculkanlah disiplin dari cinta dan bukan dari ketakutan. Kristalisasi dan wujudkan komitmen anda dalam bentuk yang bisa dilihat, sehingga dapat terus dilihat dan diresapi.

o   Kerja keras
Kerja keras adalah kumpulan dari suatu pekerjaan kecil, yang kita tidak mulai lakukan dari dulu. Sebaliknya, tak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Mulailah dari sesuatu yang kecil dengan kerja keras, dan percayalah, anda akan mendapatkan apa yang diinginkan.

o   Persistensi
Persistensi adalah melakukan apa yang kita tetapkan tanpa tergantung pada kondisi emosi. Persistensi adalah apa yang membedakan antara pemimpin dan pemimpi. Hiduplah dengan membentuk kebiasaanmu sebaik-baiknya, karena natinya kebiasaanmulah yang akan menentukan hidupmu.

“Kemenangan yang paling indah adalah bisa menaklukkan hati sendiri”
(La Fontaine)

BERSIAPLAH MENIKMATI SETIAP DETAIL KEINDAHAN DARI KUPU-KUPU BARU YANG TERLAHIR KE DUNIA
Hal yang menunggu di akhir perjalanan managemen waktu dan disiplin pribadi bukanlah suatu keterikatan, kekakuan, ataupun kebosanan. Yang menanti adalah kebebasan, bebas dari rasa khawatir, bebas dari kebiasaan-kebiasaan buruk, bebas dari segala kegagalan, penyesalan dan bebas menentukan seberapa suksesnya anda!
Manajemen waktu dan disiplin pribadi bukanlah sebuah proses instan dan langsung didapatkan setelah membaca buku ataupun mengikuti seminar. Manajemen waktu dan disiplin pribadi bukanlah pengetahuan, melainkan sebuah wujud nyata perbuatan dan kebiasaan. Bagaimana menguasainya dengan baik? Kondisikanlah dan latihlah diri anda dalam lingkungan yang kondusif. Janganlah takut aktif dan sibuk, karena dari sanalah kita belajar banyak hal. Aktif dalam kegiatan kemahasiswaan memang memotong waktu belajar akademis anda, tetapi kondisi tersebut membiasakan anda dengan situasi hidup yang sebenarnya, di mana anda akan dihadapkan dengan banyak tanggung jawab. Asal anda memiliki keinginan untuk belajar, banyak sekali hal positif yang akan didapatkan, yang sebenarnya tidak diajarkan di lecture apapun.
Frederick agung, seorang raja besar salah satu negara di eropa pernah berjalan-jalan di suatu taman. Saat itu dia bertemu dengan pria tua kurus berbaju lusuh.
“siapa kamu?” sang Frederick bertanya.
“saya Raja” jawab pria tua itu
“Hmmmpfh” kata sang Frederick setengah tertawa, “Raja? Orang sepeti anda? Di negara mana?”
“Raja atas diri saya sendiri” jawab sang kakek tegas.
Seorang kakek tua telah memilih jalan sebagai raja atas dirinya sendiri, dan dia menjalani pilihannya dengan tekad dan komitmen yang kuat. Bagaimana dengan anda? Seorang mahasiswa muda FK yang pintar dan bersemangat, yang sebenarnya memiliki kekuatan untuk memimpin  Indonesia. Sebelumnya, tanyakanlah kepada diri kita. Apakah saya mampu memimpin diri saya sendiri? Apa saya MAU melawan godaan-godaan diri dan memanfaat waktu sebaik-baiknya?
Hidup adalah pilihan dan perjuangan. Pilihlah jalan hidup sebaik-baiknya, dan perjuangkanlah pilihan anda.

Semoga kesuksesan selalu berada di samping anda, dan semoga anda menyadari dan selalu merangkulnya.





DAFTAR PUSTAKA

Prebawa, I Putu Arya Giri. 2010. Inisiasi Manajemen Waktu dan Pembiasaan Disiplin Diri. Modul BLMML FK UNUD 2010. BEM FK UNUD : Denpasar.
Aditya, Putu Sukma Parahita. 2009. Inisiasi Manajemen Waktu dan Pembiasaan Disiplin Diri. Modul BLMML FK UNUD 2009. BEM FK UNUD : Denpasar.
Ryalino, Christoper. 2008. Manajemen Waktu dan Disiplin Pribadi. Modul LKMM Nasional 2008. ISMKI-BEM FK UNSRI : Palembang.
Maxwell, J. C. 2006. Prioritas; Disiplin Diri . Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Diri Anda. Interaksara : Batam.
Putra, I Gusti Made Wijaya. 2009. Manajemen Waktu Menuju Disiplin Diri dan Organisasi. Modul Upgrading BEM FK UNUD 2009. BEM FK UNUD : Denpasar.
Putra, Shandy Suwanto. 2009. Manajemen Waktu dan Disiplin Pribadi. Modul LKMM Menengah Fakultas Kedokteran Udayana 2009. BEM FK UNUD : Denpasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar